Memahami Tanda-Tanda Alloh Lewat Juz Al-Qur'an - Banyak sekali ayat dalam Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk senantiasa mengamati tanda-tanda yang ada pada diri sendiri dan tanda yang ditunjukan oleh alam.
Simak QS. AI Fushilat (41) : 53
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Kami disegenap penjuru dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an iru adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”
Al-Qur’an mampu menjelaskan segala sesuatu, marilah simak QS.An Nahl (16) : 89.
“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami, bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dan mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (AI-Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri “.
Jadi Al-Qur’an juga harus mampu menjelaskan llmu Psikologi, ilmu ini salah satunya berdasarkan susunan pembagian Juz itu sendiri.
Dalam Al-Qur’an pun Allah memberikan kemudahan manusia untuk mempelajari Al-Qur’an. Simak QS Al Qomar (54) : 17, 22, 32, dan 40.
“Dan sesungguhnya telah kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran ? “
Bagaimanakah meng-artikan surat dan ayat ?
Contoh : Anda kesulitan dalam membaca ayat ke 14 dari surah An-Nahl. Untuk mengartikan gunakan arti angka dan interprestasikan nama surah atau membaca terjemah. Karena ‘Ain ke 14 artinya Rencana, dan surah An-Nahl artinya Lebah. Lebah adalah binatang yang sensitif terhadap perubahan lingkungan. An Nahl adalah surah ke 16, sedangkan ‘Ain ke 16 adalah memiliki arti Dasar.
Dari contoh diatas, bisa diartikan bahwa orang tersebut sensitif dalam menanggapi sebuah rencana. Atau rencana yang sedang ia susun perlu landasan (dasar) yang jelas, agar tidak terjadi masalah dalam pelaksanaannya.
Itulah isyarat yang diberikan Allah SWT melalui Al-Qur’an.
MENGENAL KARAKTER PETUNJUK ILAHI
AYAT mewakili : “Hukum & Peraturan”.
SURAH mewakili : “Alam”
JUZ mewakili : “Manusia”
Metodenya bisa melalui arti surah, kata awal juz bercetak tebal, atau melalui tanda ‘Ain.
Landasan Filosofi Konsep Juz
Alam semesta diciptakan Allah secara teliti, cermat dan penuh perhitungan (QS. Anissa [4] : (86). Tidak ada sesuatu apapun di alam semesta kecuali dalam timbangan dan hitungan yang sangat teliti dan seimbang (QS. AI-Mulk [67] : 3).
Tidak terkecuali alam semesta, Al-Qur’an pun disusun dengan timbangan dan hitungan yang teliti, seimbang dan menakjubkan. Al-Qur’an selain berfungsi sebagai petunjuk menuju keselamatan juga sebagai peta dan panduan untuk mengenal alam semesta dan manusia. Kesempurnaan Al-Qur’an bukan hanya sekedar petunjuk ke jalan yang lurus, namun juga mengandung isyarat pesan psikologis manusia, dengan merujuk kepada parameter yang didapat dari Al-Qur’an dapat diketahui berbagai potensi serta karakter dasar manusia .
Ada indikasi surat-surat yang mempengaruhi potensi dan karakter manusia berfungsi sebagai master dasar (cetakan) potensi dan karakter dasar manusia. Dengan demikian, surat tersebut menjadi media yang ter-akurat untuk mengetahui dan mengenal manusia lebih jauh tentang berbagai hal dirinya.
Al-Qur’an addah mukijizat abadi yang telah terbukti dan dapat dibuktikan kemukjizatannya terlebih secara Qur’ani. Al-Qur’an memiliki potensi supranatural dan daya penyembuh baik lahir maupun bathin. Dengan mengamalkan surat-surat yang mendukung JUZ, berarti mengoptimalkan potensi diri, memperbaiki sistem kerja atau metabolisme tubuh dari kerusakan/kecelakaan. Serta menjadi penyalur energi Ruh atau Al-Qur’an yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan yang positif. Memberdayakan potensi Juz adalah ihktiar untuk hidup lebih baik dan bermakna serta sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah.
KUNCI MEMAHAMI PSIKOLOGI AL-QUR’AN.
Bagaimanakah memahami Juz dikaitkan dengan karakter diri ? Marilah kita mulai dari tanda ‘Ain (ﻉ), yang umunya digunakan tanda berhenti membaca dalam Al-Qur’an.
Tanda ‘Ain (ﻉ) dalam Al-Qur’an memberikan informasi penting mengenai karakter, baik kelemahan maupun kelebihan masing-masing Juz ( fisiq, psikis dll ).
‘Ain juqa merupakan simbol anatomi manusia. Pemakaian huruf ‘Ain (ﻉ) ini dapat Digunakan sebagai As Shifa (obat) sesuai penyakitnya.
QS.11 Yunuus : 57 yang artinya :
” Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang beriman”.
Sebagai contoh jumlah ‘Ain (ﻉ) terbanyak dimiliki Juz 30 sebanyak 39 ‘Ain (ﻉ). Dikorelasikan ke Surah ke 39 adalah Az Zumar (rombongan) dengan total ayat 75. Jika kita jumlahkan nomor surah dan jumlah ayat, hasilnya adalah : 39 + 75 = 114. Makna 114 adalah jumlah surah dalam Al-Qur’an, makna lain merujuk ke surah An-Naas (manusia). Jelaslah ‘Ain (ﻉ) merupakan bagian dari manusia.
Semua komponen saling berhubungan satu dengan yang lain sesuai dengan ukurannya dan perhitungan dari Allah, seperti firman Allah dalam :
QS. Al Qomar (54) : 49 yang artinya :
”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran”.
QS. An Nisaa (4) : 166 yang artinya :
“(mereka tidak mau mengakui yang diturunkan kepadamu itu), tetapi Allah mengakui Al Quran yang diturunkan-Nya kepadamu. Allah menurunkannya dengan ilmu-Nya; dan malaikat-malaikat pun menjadi saksi (pula). cukuplah Allah yang mengakuinya”.
QS. Al Jiin (72) : 28 yang artinya :
“……. sedangkan ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.
CONTOH CARA MENJABARKAN KARAKTER DIRI DALAM JUZ AL-QURAN
Contoh : Karakter Juz 1
Karakter Juz Berdasarkan Posisi Huruf
Angka 1 berhuruf ” ﺍ ” (alif). Ciri utama huruf tersebut, bila didepan tidak mau “menggandeng” huruf belakangnya, tidak dapat menempati posisi tengah, bila dibelakang maunya digandeng (kecuali sebagai pemanjang). Maksudnya hanya dapat menempati awal & akhir rangkaian huruf.
Karakter seseorang Juz 1, apabila berada didepan, misalnya menjadi seorang pemimpin. Ia cenderung bersikap egois & otoriter. la sangat mandiri dan berkesan tak membutuhkan orang lain. Segala keinginannya harus terpenuhi. Bila berada dibelakang, ia sama sekali tidak memiliki pilihan, ia dapat dengan mudah menurut dan ikut pada siapapun.
Berdasarkan Halaman 2 dan 3.
Juz 1 memilki keunikan tersendiri. Hal ini nampak pada ornamen halaman 2 dan 3 yang dibedakan dengan halaman lain Al-Qur’an. Artinya, seseorang Juz 1 juga cenderung menuntut keistimewaan tertentu, baik dalam lingkungan keluarga, pekerjaan atau masyarakat.
Berdasarkan Jumlah Halaman Juz
Juz 1, hanya ada 14 halaman, sementara Juz lain 16 halaman dan Juz 30 yaitu 21 halaman.
Maknanya ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya, bahkan selalu mudah puas. Hal ini membuat ia kehilangan ”sesuatu” dalam dirinya.
Berdasarkan Surah
Juz 1 memiliki surat Al Baqarah (Sapi Betina). Hal ini kontradiksi dengan sifat egois & otoriternya. Ia sangat mandiri dan berkesan tak membutuhkan orang lain.
Jika sifat Al Baqarah dominan, seseorang yang ber Juz 1 ini memiliki rasa ketergantungan pada orang lain. Bahkan terkadang terkesan pasrah jika orang lain “memerah” jerih payahnya. Juga membuat jadi “pelayan”’ yang baik, memberikan susu bagi anak-anaknya sekaligus pemelihara, juga merupakan pekerja keras.
Berdasarkan Simbol ‘Ain
Apabila kita amati tanda ‘ain pada pinggir halaman pertama Juz 1, terdapat angka-angka sebagai berikut:
Angka 1 (atas) : artinya ….. pelaksana/hasil (‘Ain surah)
Angka 7 (tengah) : artinya ….. input-output (Jumlah ayat dalam 1 ‘Ain)
Angka 1 (bawah) : artinya ….. otak/kepala (‘Ain Juz)
‘Ain 1 berarti kepala/otak. Hal ini mempunyai makna, dengan kekuatan “otak”, seseorang dapat menemukan sesuatu bentuk “kreativitas”, bila mendapat masukan dari pihak lain. Ia dapat mendobrak kebuntuan dan memiliki banyak akal dan ide brilian.
Makna dari ke 3 (tiga) angka tersebut pada Juz 1 adalah, dapat berfikir optimal jika mendapat masukan (input-output). Namun dalam pelaksanaannya, ide atau masukan itu hanya lewat begitu saja. Ia cenderung menggunakan idenya sendiri.
Secara fisik kelemahan Juz 1 adalah Kepala, Perut, dan Bahu Kanan. Pada prinsipnya ia dapat memasuki bidang apapun asalkan ia mendapat “pelayanan” secara proporsional sejak kecil. Pekerjaan yang cocok adalah Konseptor, Ketentaraan, dan Analis.
Demikian ulasan materi Memahami Tanda-Tanda Alloh Lewat Juz Al-Qur'an, terima kasih sudah berkunjung dan semoga bisa bermanfaat. Amiin