Al-Quran format 18 Baris Adalah format Al-Quran Standar Majelis Pengajian DAQA SEROJA Bertolak dari keyakinan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk yang memiliki sifat terang yang menerangi dan menerangkan, maka proses penggalian pesan keilmuan yang terkandung dalam.Al-Qur’an, sebenamya terpulang kepada diri kita masing-masing sejauh mana kita mau membuka hati dan fikiran terhadap terangnya cahaya Illahi (Alquran).
Model pendekatan struktur Al-Qur’an ini berdasarkan atas pengamatan terhadap fenomena susunan Al-Qur’an dengan sistematika yang sudah kita kenal dengan tipe fomat cetak mushaf. Hasil pengamatan ini kemudian disusun berdasarkan isyarat-isyarat Al-Qur’ an yang relevan untuk dikenali hubungan strukturnya serta dianalisis maksud pesannya secara kontekstual. Disadari atau tidak, Al-Qur’an adalah sebuah kitab yang berisi susunan huruf, lambang sekaligus simbol. Dengan kata lain, Al-Qur’an tidak hanya semata bahasa bunyi atau verbal. Karena memuat lambang dan simbol tentunya harus ada metode atau alat untuk memahami simbol tersebut. Seringkali kita mengingatkan bahwa format penyusunan mushaf AlQur’an mempunyai peranan penting dalam metode struktur Al-Qur’an. Sederhananya seperti cara komputer, bukankah selalu ada perintah untuk memformat terlebih dahulu disket yang baru akan dipergunakan ?.
Dalam halaman Al-Qur'an terdapat 18 Baris, simak contoh gambar dibawah.
Ayat : 6236
Surat : 114
Juz :30
Manzil : 7
Jumlah’Ain/Ruku’ : 558
Halaman per-Juz : 16, kecuali Juz 1 & Juz 30
Jumlah seluruh halaman : 484 (dari 2 s /d 485)
Halaman 482 & 483 tergambar sangat simetris
Bentuk susunan Al-Qur’an sangat
unik dan mengesankan. Sistem AIQur’an menunjukkan adanya sebuah titik
yang seolah berada diluar sistem, namun mengontrol sistem. Indikator
tentang adanya titik kontrol bisa kita lihat pada kekhasan penempatan
“satu ayat tertinggal” diakhir juz 13.Ayat tersebut adalah QS.15
AI-Hijr ayat 1. Maka perlu ditemukan terlebih dahulu Al-Qur’an yang
dimaksud, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
1.Pada Al-Quran format 18 Baris Halaman 2 dan 3 tercetak secara khas berbeda dengan halaman halaman-halaman lainya,memiliki ornamen/hiasan
2.Pada
Al-Quran format 18 Baris Jumlah seluruh halaman penulisan ayat adalah
484 halaman, dimulai nomor halaman 2 sampai 485. Halaman I adalah
halaman Qur’an.
3.Pada
Al-Quran format 18 Baris Setiap halamanya terdiri dari 18 baris,
kecuali halaman 2,3 dan 485. Halaman 2 dan 3 terdiri dari masing-masing
6 baris, sedangkan halaman 485 terdiri dari 15 baris ditambah ‘ruang
kosong” setara dengan 3 baris.
4. Al-Quran
format 18 Baris Setiap ayatnya ditulis selesai pada satu halaman,
kecuali ayat 4 dari surat 111 Al-Lahab. Ayat tersebut ditulis berawal
dari halaman 484 dan berakhir pada halaman 485 (satu ayat terpurus
pindah ke halaman lain).
5. Al-Quran
format 18 Baris Setiap Juznya terdiri dari 16 halaman, kecuali Juz I
dan Juz 3o terdiri atas 15 halaman dan 21 halaman.pada halaman 485
(satu ayat terpurus pindah ke halaman lain).
6. Al-Quran format 18 Baris Awal Juznya ditandai dengan huru-huruf yang dicetak tebal.
7. Dalam
Al-Quran format 18 Baris Enam buah surat pada iuz 30 ditempatkan
secara khas dalam posisi baris yang sejajar dan berada pada halaman 482
Dan 483.
8. Pada
Al-Quran format 18 Baris Muqadimah surah menempati 2 baris, kecuali 3
buah surat yang muqadimahnya menempati 1 baris. Ketiga surat tersebut
adalah : - QS. At Taubah (9). - QS. Al Hiir (15 ). -
QS. An Naml ( 27 ).
9. Pada Al-Quran format 18 Baris Tanda ruku’ berupa huruf ع (‘Ain) Sedangkan huruf 'Ain itu sendiri adlah abjad urutan ke 18.
10.
Ayat yang pertamakali turun adalah Ayat yang pertama dari surat
Al-Alaq, apabila dihitung hurufnya ternyata ada 18 huruf.yaitu:
alif,qof,ro,alif,hamzah,ba,sin.mim,ro,ba,kaf,alif,lam,dal.ya,kho,lam,qof. dan masih banyak ciri-ciri yang lain.
alif,qof,ro,alif,hamzah,ba,sin.mim,ro,ba,kaf,alif,lam,dal.ya,kho,lam,qof. dan masih banyak ciri-ciri yang lain.
Ciri-ciri
tersebut diatas menjadi tanda bantu yang sangat berguna dalam proses
belajar untuk memahami, mendalami dan menggali pesan keilmuan yang
terkandung didalam Al-Qur’an,dalam hal ini tentunya Pada Al-Quran format
18 Baris,bukan berarti yang selain dari Al-Quran format 18 Baris itu salah, tidak demikian.
Hormat
kami yang setinggi-tingginya serta ucapan terimakasih yang
sebanyak-banyak kepada alm.Bapak Luqman AQ Soemabrata atas dedikasinya
dalam menemukan kajian Format dan Struktur Al-Qur’an.Serta kepada
murid-murid Beliau yang sampai sekarang ini masih semangat untuk
menyebarkan kajian ini,,terutama sekali kepada Bapak Bambang Siswanto
Yang selama ini menjadi Pembimbing (teman belajar) kami Di majelis
ta'lim Daqa Seroja.
Setiap akhir halaman habis dalam satu ayat, kecuali halaman 484 Yaitu: surat AL-Lahab
Awal Juz selalu tercetak huruf tebal
Demikian sebuah pengantar dari kami tentang Format dan Stuktur Al-Qur’an (FSQ) dengan 18 Baris, mudah-mudahan bermanfaat dan semoga menambah kecintaan kita pada AI-Qur’an untuk dibaca, dipahami, diamalkan, dan semoga bermanfaat. Amiin.
Sayangnya, penulis buku Pesan Numerik al-Qur'an mengalami kesalahan sejak awal, ia mengatakan bahwa mushaf al-Qur'an standar Indonesia ditulis menggunakan format 18 baris, padahal mushaf standar Indonesia, baik yang versi bahriah (ayat pojok) atau yang versi Usmani, menggunakan format 15 baris. ISKANDAR AG SOEMABRATA dalam penelitiannya tidak menggunakan mushaf standar Indonesia, melainkan mushaf yang ditashih oleh Lanjnah Pentashih sebelum lahirnya mushaf standar Indonesia. Perlu diketahui, mushaf standar Indonesia baru sah diresmikan pada tahun 1983 setelah mengalamai diskusi yang cukup panjang, sedangkan mushaf yang dipakai oleh ISKANDAR AG SOEMABRATA merupakan mushaf cetak sebelum munculnya mushaf standar Indonesia
ReplyDelete